BERIMAN KATOLIK

Menjadi Katolik, beriman katolik, beragama katolik atau beriman kepada Yesus Kristus berarti orang diajak untuk mengambil sikap tertentu dalam diri dan kehidupannya, dengan cara meninggalkan dunianya yang lama dan berani untuk mengarahkan hidup dalam dunia baru. Menjadi Katolik tidak hanya hidup baru dengan agama Katolik dan ajaran Katolik, tetapi menjadi manusia yang sungguh-sungguh baru. Menjadi orang beriman Katolik berarti menjadi percaya dan menyerahkan dirinya secara utuh dan penuh kepada Yesus Kristus."Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2Kor 5:17)

Bagi orang yang telah menanggapi panggilan bebas yang diberikan oleh Allah, dan memilih untuk menjadi Katolik, beriman Katolik dan beragama katolik harus menempuh proses pembelajaran terlebih dahulu sebelum menjadi warga Geraja katolik secara penuh.

Berikut Tahapan yang harus ditempuh/dijalani bagi mereka yang terpanggil untuk mengikuti Yesus Krisuts lewat Gereja Katolik.

  • Masa Praketekumenat
    Tujuan dari masa prakatekumenat ini agar para simpatisan malaui berkenalan dengan Gereja Katolik, Yesus Kristus, Iman dan cara Hidup Katolik. dimana masa ini ditutup dengan tahap pertama yaitu dengan upacara penerimaan Katekumen.
  • Masa katekumenat
    Pada masa katekumenat (calon baptis) praktis sudah berhubungan dengan Gereja, bahkan sudah termasuk keluarga Kristus. Dalam masa ini para katekument (calon baptis) semakin mendapat kesempatan lebih banyak dalam pembelajaran pokok-pokok iman katolik dan lebih meningkatkan hidupnya sebagai orang katolik. Masa ini ditutup denga tahap kedua yaitu upacara penerimaan calon Baptis.
  • Masa persiapan Terakhir
    Masa ini disebut juga masa penyucian dan penerangan, dimana masa ini ditutup dengan tahapa ketiga yaitu dengan upacara penerimaan sakramen baptis/inisiasi (tergantung paroki-paroki ybs). (pada kebijakan tertentu materi mistagogi diberikan terlebih dahulu) sebelum diterimakan sakramen baptis/inisiasi kepada peserta (katekument)
  • Masa Mistagogi
    mengingat setelah pembatisan belum berarti orang katolik tersebut sudah memahami semua rahasia iman katolik, juga belum sepenuhnya mantap sebagai orang katolik, maka masih perlu disediakan sejumlah bahan lanjutan yaitu mistagogi. Masa Mistagogi ditutup dengan rekoleksi pendalaman iman.

Isi dari tahap dan masa pembelajaran biasanya disesuaikan dengan kebijakan dari masing-masing keuskupan. Kadang kala masa persiapan terakhir juga di berikan pemantapan materi pemahaman iman dalam Misatagogi. dan masa misatagogi ditutup dengan rekoleksi

berikut ilustrasi dari empat masa dan tiga tahap dalam proses menjadi Katolik.

  • IMAN – MENURUT IMAN KATOLIK
    • Iman adalah kepercayaan akan Allah dan utusan-utusannya, terutama kepada Yesus Kristus
    • Sebuah jawaban bebas, “Ya” dari manusia terhadap Allah mewahyukan Diri dan rencana-Nya kepada manusia.
    • Yang diimani (dipercayai) adalah kebenaran obyektif, yang dipercaya (fides quae) dan penyerahan diri secara pribadi kepada Allah (fides qua).
    • Orang dapat beriman adalah karena bantuan Roh Kudus (bdk. Kis 16:14; 2 Kor 3:16-18)

Di dalam wahyu, Allah menyapa manusia, memperkenalan diri-Nya kepada manusia dan mengajak manusia ikut serta dalam kehidupan Allah itu sendiri.

Tanggapan manusia yang diharapkan oleh Allah sebagai jawaban atas wahyu-Nya ialah iman kepercayaan sebagai penyerahan diri manusia kepada Allah Pewahyu.

Bila Wahyu berarti Allah menyapa manusia, iman berarti bahwa manusia menjawab Allah secara positif. Jadi Wahyu dan Iman merupakan paham korelatif.

Wahyu Allah mengharapkan, bahkan mengandaikan iman manusia, sebab wahyu yang tidak ditanggapi dengan iman, tidak tercapai sasarannya Allah memperkenalkan diri kepada manusia demi untuk dikenal olehnya.

Justru dengan menyerahkan diri kepada Allah, manusia mengenal Allah.
Untuk mengetahui siapa Allah itu, orang harus dapat bergaul dengan Allah dari hari ke hari.

Pergaulan ini berlangsung dalam iman kepercayaan yang merupakan anugerah Allah dan sekaligus tindakan manusia. Sumber: https://www.imankatolik.or.id/

Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin