Warna-Warna Liturgi Katolik Beserta Arti dan Masa Penggunaannya
Warna liturgi merupakan elemen penting dalam ibadah Gereja Katolik. Lantas apa saja warna-warna liturgi yang ada di Gereja Katolik?
Dilansir dari laman Iman Katolik, keanekaragaman warna liturgi katolik ini bermakna untuk mengungkapkan secara lahiriah ciri khas iman yang dirayakan. Selain itu, warna-warna ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan tahap-tahap perkembangan dalam kehidupan kristen.
Warna-warna ini hendaknya disesuaikan dengan busana yang dikenakan pada acara atau moment ibadah tertentu. Warna-warna tersebut hendaknya digunakan menurut kebiasaan yang berlaku sejak dulu.
Warna-Warna Liturgi Katolik
Dikutip dari laman The Terra Sancta Museum, berikut penjelasan tentang warna-warna liturgi Katolik yang berlaku:
1. Warna Putih
Putih adalah warna cahaya, kemurnian, kemuliaan, dan kegembiraan.
Putih digunakan untuk semua perayaan yang terkait dengan Kristus, kecuali yang berkaitan dengan penderitaan-Nya (terutama untuk Natal dan Paskah), untuk hari perayaan Santa Maria, para malaikat dan orang-orang kudus yang tidak menjadi martir, dan terakhir, untuk kelahiran Santo Yohanes Pembaptis. Putih juga merupakan warna yang digunakan untuk memberikan sakramen baptisan dan pernikahan.
Dalam kesimpulannya, putih adalah warna penting dalam agama Kristen, yang melambangkan kemurnian, kemuliaan, kegembiraan, dan terkait dengan banyak perayaan dan sakramen. Putih digunakan untuk merayakan kehadiran Kristus dan para santo-santo, serta untuk melambangkan kelahiran Santo Yohanes Pembaptis.
2. Warna Merah
Merah adalah simbol penting dalam agama Kristiani dan digunakan selama acara-acara penting dalam tahun liturgi. Sebagai warna api dan darah, merah merupakan simbol dari Kasih, Kebajikan, pengorbanan, dan martir.
Merah digunakan selama Minggu Suci untuk Minggu Palma dan Jumat Agung, hari Pentakosta, pada perayaan Darah Suci, untuk hari perayaan para rasul dan santo martir, untuk hari perayaan yang terkait dengan relikui suci, dan terakhir, selama perayaan Injil dan Peninggian Salib Suci. Warna merah juga dapat digunakan untuk misa sakramen Konfirmasi, jika hari itu tidak bertepatan dengan hari perayaan lain.
3. Warna Hijau
Warna hijau terkait dengan alam dan pembaruan kehidupan. Warna ini melambangkan harapan dalam kebangkitan yang menjadi dasar iman Kristen.
Warna hijau umum digunakan dalam ibadah-ibadah harian. Warna ini digunakan dua kali dalam kalender liturgi: antara Baptisan Kristus (hari Minggu pertama setelah Epifani, 6 Januari) dan Rabu Abu (menandai dimulainya masa Prapaskah, 47 hari sebelum Paskah), kemudian antara Pentakosta (hari Minggu ketujuh setelah Paskah) dan Advent (empat minggu sebelum Natal).
4. Warna Ungu
Digunakan pada masa Adven dan Prapaskah. Tapi dapat juga digunakan dalam ibadat harian dan misa arwah.
Awalnya warna ungu dinilai sebagai variasi dari warna hitam. Namun sejak Konsili Vatikan II, warna ini diakui sebagai warna liturgi tersendiri.
Ungu melambangkan pertobatan dan masa persiapan menyambut kedatangan Kristus.
5. Warna Hitam
Warna hitam adalah warna berkabung, dan selama Abad Pertengahan digunakan untuk menandai masa-masa tobat.
Pada masa Konsili Trente, warna hitam digunakan pada hari Jumat Agung serta untuk Misa Requiem. Namun Sejak reformasi oleh Paus Paul VI, warna hitam digantikan dengan warna ungu (dan memang sudah digunakan di banyak paroki).
Selain warna-warna di atas, masih terdapat variasi warna-warna lain dalam liturgi Katolik. Seperti warna Pink, Emas/kuning dan biru.
Apa Warna Liturgi Malam Paskah?
Penggunaan warna liturgi ini dapat dijadikan pedoman untuk menyesuaikan dengan busana yang dikenakan pada saat ibadah gereja. Seperti misalnya banyak orang bertanya pakai baju warna apa saat Paskah?
Berdasarkan pedoman warna liturgi Katolik di atas, warna yang identik dengan hari Paskah adalah warna putih. Warna ini melambangkan kesucian, karunia dan puncak kegembiraan akan kebangkitan Yesus.
Warna Liturgi Sabtu Suci
Sabtu Suci adalah hari yang sangat penting dalam kalender liturgi Kristen, karena merupakan hari ketika umat Kristiani merenungkan kematian Kristus di kayu salib. Adapun Warna liturgi yang digunakan pada Sabtu Suci adalah merah.
Warna merah melambangkan darah Kristus yang dicurahkan di kayu salib. Saat kita merenungkan kematian Kristus, warna merah mengingatkan kita tentang perjuangan dan pengorbanan Kristus yang sangat besar.
Warna Liturgi Jumat Agung
Lantas, Baju Untuk Jumat Agung Warna Apa?
Jumat Agung adalah hari ketika umat Kristiani merenungkan keheningan dan kematian Kristus di kayu salib. Warna liturgi yang digunakan pada Jumat Agung adalah merah.
Warna merah pada Jumat Agung melambangkan pengorbanan Kristus di kayu salib dan mengingatkan kita akan darah yang dicurahkan-Nya untuk keselamatan manusia.
Namun demikian sebagian orang menggunakan warna hitam sebagai perlambang kesedihan. Namun mengutip dari laman stekom.ac.id, warna hitam sudah tidak digunakan karena kematian bukan lagi dianggap sebagai kesedihan yang harus diratapi, melainkan perjalanan menuju kehidupan abadi.
Warna Liturgi Kamis Putih
Kamis putih adalah hari pertama dari Tri Hari Suci Paskah, yakni hari kamis sebelum Paskah. Hari ini diperingati sebagai malam perjamuan terakhir yang dilakukan Yesus bersama murid-muridnya.
Sesuai namanya, perayaan hari kamis putih menggunakan liturgi warna putih. Warna putih ini melambangkan kesucian dan kemuliaan.
Nah, itulah penjelasan tentang warna liturgi katolik besera arti dan penjelasannya. Semoga bermanfaat!
(Sumber detik.com)
Berikan Komentar